Soroti Rencana Penutupan Matahari di Tanjungpinang, Lis Minta Semua Pihak Duduk Bersama

Soroti Rencana Penutupan Matahari di Tanjungpinang, Lis Minta Semua Pihak Duduk Bersama
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah menyayangkan rencana penutupan Matahari Department Store yang beroperasi di pusat perbelanjaan Tanjungpinang City Center (TCC). Foto: Dok Pemko Tanjungpinang.

Kurawalmedia.com, Tanjungpinang – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyayangkan rencana penutupan Matahari Department Store yang beroperasi di pusat perbelanjaan Tanjungpinang City Center (TCC).

Ia menegaskan bahwa keberadaan Matahari sebagai anchor tenant memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan ekonomi lokal dan stabilitas kawasan perdagangan modern di Tanjungpinang.

Bacaan Lainnya

“TCC ini dibangun dan diresmikan pada masa jabatan pertama saya sebagai Wali Kota. Saat itu, saya sendiri yang menemui investor untuk meyakinkan mereka berinvestasi di Tanjungpinang,” kata Lis, Senin (21/4/2025).

Lis mengungkapkan bahwa penutupan Matahari dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino, seperti terganggunya aktivitas ekonomi, ancaman terhadap lapangan pekerjaan, serta menurunnya daya tarik TCC sebagai pusat perbelanjaan strategis di Kota Tanjungpinang.

Ia pun mendorong agar semua pihak—baik pengelola TCC, manajemen Matahari, maupun instansi pemerintah—segera melakukan pertemuan untuk membahas solusi terbaik demi menghindari dampak sosial ekonomi yang lebih luas.

“Jika penutupan tidak dapat dihindari, Pemerintah Kota harus dilibatkan. Minimal, kami bisa menjamin bahwa hak-hak karyawan dipenuhi dan dampaknya tidak menyebar lebih jauh,” tegas Lis.

Pemerintah Kota Tanjungpinang, lanjut Lis, saat ini sedang menjalin komunikasi aktif dengan pihak TCC dan manajemen Matahari melalui dinas teknis terkait.

Upaya ini dilakukan untuk menggali akar persoalan serta mengevaluasi berbagai kemungkinan agar operasional bisa dipertahankan.

“Sebab penutupan bisa dipicu banyak hal, tidak semata karena sepi pengunjung. Bisa juga karena tingginya biaya operasional seperti sewa. Ini sedang kami kaji bersama,” ujar Lis.

Ia menegaskan bahwa TCC bukan sekadar mal, melainkan pusat kegiatan ekonomi yang menaungi puluhan tenant, termasuk bioskop, gerai makanan, serta usaha lokal lainnya.

Penutupan anchor tenant seperti Matahari dipastikan akan mengurangi traffic pengunjung dan memengaruhi daya hidup tenant lain.

Lis mengajak masyarakat Tanjungpinang untuk berpartisipasi dalam menjaga ekosistem ekonomi lokal dengan menjadikan TCC dan Matahari sebagai alternatif berbelanja.

“Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi daerah. Namun masyarakat juga perlu ikut mendukung keberlanjutan pusat-pusat ekonomi lokal,” pungkasnya.(*)

Editor: Brp

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *