Kurawalmedia.com, Tanjungpinang – Insiden penangkapan nelayan Indonesia oleh otoritas Malaysia kembali terjadi. Kali ini, tiga nelayan asal Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dilaporkan diamankan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Zona Maritim Miri pada Sabtu lalu.
Ketiga nelayan yang teridentifikasi sebagai DA (34), ZK (22), dan AR (36) merupakan warga Kecamatan Bunguran Timur.
Mereka ditangkap saat sedang melaut di perairan yang disengketakan antara Indonesia dan Malaysia.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto, membenarkan informasi tersebut. “Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan KJRI Sarawak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penangkapan ini,” ujarnya.
Sementara itu, dari informasi yang diperoleh, APMM Zona Maritim Miri berhasil mengamankan sebuah kapal nelayan asing asal Indonesia dalam operasi yang dilakukan di perairan dekat Tanjung Payong.
Istri salah satu nelayan yang ditangkap, AR, mengungkapkan rasa khawatirnya dan berharap agar suaminya dapat segera dipulangkan ke tanah air dengan selamat.
Penangkapan nelayan Indonesia oleh otoritas Malaysia bukanlah hal baru. Insiden serupa kerap terjadi akibat adanya perbedaan interpretasi mengenai batas wilayah laut antara kedua negara.
Kondisi ini seringkali menimbulkan persoalan bagi nelayan tradisional yang mencari nafkah di laut.
Keluarga para nelayan yang ditangkap mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah-langkah konkret guna membebaskan mereka.
Masyarakat Natuna juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi nelayan-nelayan Indonesia yang beroperasi di wilayah perbatasan.(*)
Editor: Brp
