Kurawalmedia.com, Tanjungpinang–Kementerian Agama atau Kemenag Provinsi Kepri terus berupaya memperkuat peran madrasah di perbatasan.
Adapun upaya yang sedang dilakukan adalah dengan menggesa proses penegerian dua madrasah yang berada di wilayah Provinsi Kepri.
Adapun dua madrasah yang telah menyandang status negeri adalah Madrasah Aliyah Negeri atau MAN 2 Batam dan Madrasah Tsanawiyah atau MTsN 3 Batam.
Hal ini ditandai dengan penyerah dua sertifikat penegerian untuk MAN 2 Batam dan MTsN 3 Batam oleh Kepala Kanwil Kemenag Kepri, Mahub Daryanto, Selasa (1/10/2024) pekan lalu.
Sertifikat diserahkan Kakanwil Kemenag Kepri, Mahbub Daryanto melalui Kepala Kemenag Kota Batam untuk disampaikan kepada ke dua madrasah tersebut.
Mahbub berharap semua kabupaten dan kota memiliki madrasah negeri di semua jenjang mulai dari MI sampai MAN. Salah satu caranya dengan filialisasi madrasah sebagai embrio penegerian seperti yang sudah terwujud saat ini yaitu MAN 2 Batam dan MTsN 3 Batam.
“Madrasah yang sudah menjadi negeri harus ingat bahwa lembaga tersebut memiliki sejarah pendiriannya,” ujar Mahbub Daryanto, Senin (7/10/2024)
Berkacara dari itu, jangan lupa kepada tokoh-tokoh yang sudah berperan merintis madrasah yang notabene dari masyarakat sendir.
Peningkatan kualitas pendidikan menurut Mahbub sangat penting, karena saat ini minat masyarakat di Kepri untuk memasukkan anaknya ke madrasah sangat tinggi.
Menurutnya, minat masyarakat ke madrasah saat ini sangat tinggi. Sebagai Contoh MAN 2 Batam, kuota yang diterima 200 tapi yang daftar 600 orang.
Mahbub menekankan pentingnya pengelolaan madrasah yang efektif, efisien dan transparan. Semua ASN dalam menjalankan tugas harus bekerja dengan sistem kolektif kolegial, saling menguatkan satu sama lain.
“Terlebih madrasah di Kepri saat ini sudah semakin menampakkan peningkatannya. Terkadang ada yang belum memahami esensi dan tanggung jawab pekerjaannya,” jelasnya.
Apabila semua bersatu tujuan organisasi akan lebih cepat tercapai. Madrasah di Provinsi Kepri pada saat ini secara kualitas sudah top, bahkan program Cambridge sudah bersertifikat resmi seperti di MTsN Batam.
“Termasuk program baca kitab Kuning dengan metode Amtsilati yang sudah kita terapkan di beberapa Madrasah Tanjungpinang,” paparnya.
Mahbub berharap inovasi yang sudah dilakukan di madrasah terus ditingkatkan. Ini untuk memenuhi keinginan masyarakat melihat anak-anak mereka memiliki pemahaman keagamaan yang berkualitas.(*)
Editor : J.A Rahim