Kurawalmedia.com, Tanjungpinang – DPRD Provinsi Kepulauan Riau bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepri menggelar pertemuan dengan manajemen Matahari Department Store dan pengelola Tanjungpinang City Center (TCC), menyusul rencana penutupan gerai Matahari di pusat perbelanjaan tersebut.
Upaya ini dilakukan untuk menggali informasi terkait alasan penutupan serta mencari solusi guna meminimalisir dampak ekonomi dan sosial yang mungkin timbul.
Anggota Komisi II DPRD Kepri, Rudy Chua, mengungkapkan kekhawatirannya atas dampak yang ditimbulkan dari penutupan satu-satunya department store di Kota Tanjungpinang tersebut.
“Jika Matahari menutup gerainya, maka keberlangsungan operasional TCC sebagai pusat perbelanjaan modern di Tanjungpinang bisa ikut terdampak. Ini bukan hanya soal satu tenant, tapi menyangkut roda ekonomi lokal,” tegas Rudy, Minggu (20/4/2025).
Ia menyatakan bahwa DPRD bersama Pemprov Kepri berkomitmen menjaga stabilitas iklim investasi dan ekonomi daerah.
Oleh karena itu, pihaknya membuka ruang dialog dengan manajemen Matahari untuk mencari jalan keluar terbaik.
“Kami tidak dalam posisi memaksakan, tetapi menawarkan dialog untuk melihat kemungkinan peninjauan kembali keputusan ini. Keputusan tetap berada di manajemen pusat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kepri, Aries Fhariandi, menyampaikan bahwa pemerintah daerah siap memfasilitasi komunikasi dengan manajemen pusat Matahari di Jakarta.
“Kami masih memiliki waktu sekitar 10 hari sebelum operasional terakhir. Jika memungkinkan, kami akan menjalin komunikasi langsung ke pusat,” kata Aries.
Ia menambahkan, pemerintah menghormati keputusan bisnis perusahaan, namun berharap ada pertimbangan ulang dengan memperhatikan dampak ekonomi dan sosial terhadap masyarakat.
Di sisi lain, Store Manager Matahari TCC Tanjungpinang, Mentiva Susendra, membenarkan bahwa penutupan gerai merupakan keputusan dari manajemen pusat dan akan berlaku efektif per 30 April 2025.
“Per 1 Mei, gerai kami sudah tidak beroperasi. Saat ini kami fokus pada pembenahan internal,” ungkap Mentiva.
Ia juga memastikan bahwa hingga saat ini belum ada pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan.
“Kami sedang mencari opsi terbaik bagi karyawan, termasuk kemungkinan relokasi ke cabang lain,” tambahnya.(*)
Editor: Brp