Kurawalmedia.com, Batam-Kontestasi Pilkada Batam 2024 yang diprediksi seru dan menarik, akhirnya dicederai oleh partai politik (parpol).
Pasalnya, 11 dan 12 partai politik yang meraih kursi di PIleg Batam 2024 lalu kompak menjadikan pasangan Amsakar-Li Claudia Candra sebagai calon tunggal untuk berhadapan dengan kotak kosong.
Adapun 11 parpol yang menyatakan sudah memberikan dukungan untuk Amsakar-Li Claudia Chandra adalah Gerindra, Partai NasDem, PKB, PPP, PSI, Demokrat, PAN, PKN, Partai Hanura, PKS, dan Partai Golkar.
Sejumlah parpol tingkat nasional juga merupakan gabungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri Gerindra, Golkar plus Nasdem dan PKB.
Diluar itu, hanya ada PDI Perjuangan yang masih belum menentukan arah dukungannya. Meskipun mengantongi 7 kursi, namun tetap tidak bisa mengusung calon yang lain, karena syarat dukungan minimal 10 kursi.
Teranyar, pasangan bakal calon walikota Batam, Amsakar-Li Claudia mendapatkan dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Terkait gemuknya koalisi yang mendukung pasangan ini, Amsakar yang merupakan Wakil Walikota Batam tersebut angkat bicara mengenai potensi melawan kotak kosong.
“Semoga semua dukungan solid dan komitmen untuk mewujudkan harapan warga Batam di Pilwako Batam mendatang terwujud,” ucap Amsakar menjawab pertanyaan media, Selasa (30/7/2024) di Batam.
Politisi NasDem ini, menegaskan ingin berkomentar banyak soal dukungan dari PKS yang sudah beredar. Menurutnya, doa dan dukungan dari relawan, simpatisan, serta pendukung adalah yang terbaik untuknya dan Li Claudia.
“Sekarang ini saya belum bisa berkomentar banyak, setelah adanya dukungan resmi baru saya statemen lagi,” tutup Amsakar.
Terkait situasi politik yang terjadi di Batam sekarang ini, Pengamat Politik Provinsi Kepri, Zamzami A Karim menilai, kompaknya 11 Partai Politik (Parpol) di Batam mendukung Amsar Achmad-Li Claudia Chandra bukan sesuatu yang baik
“Jika parpol hanya memberikan satu laluan saja, dan hanya melawan kotak kosong, maka demokrasi politik kita sudah rusak alias cacat (flawed democracy),” ujar Zamzami A Karim.(*)
Editor : J.A. Rahim