Pesona Kota Tanjungpinang, Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya yang Wajib Dikunjungi

Pesona Kota Tanjungpinang, Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya yang Wajib Dikunjungi
Foto udara Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. Foto: Bintan Resort.

Kurawalmedia.com, Tanjungpinang – Kota Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, menyimpan beragam destinasi wisata yang memadukan keindahan alam dengan nilai sejarah yang kuat.

Sebagai salah satu tujuan wisata unggulan, kota ini menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin menjelajahi pesona pantai tropis serta menelusuri jejak sejarah Nusantara.

Bacaan Lainnya

Pulau Penyengat

Pulau Penyengat menjadi destinasi wisata sejarah yang tak boleh dilewatkan. Dengan luas sekitar 2 km dan lebar 850 meter, pulau ini menyimpan peninggalan berharga dari Kesultanan Johor, Pahang, Lingga, Siak, dan Riau.

Untuk mencapai Pulau Penyengat, wisatawan dapat menggunakan speedboat dari Tanjungpinang dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Salah satu daya tarik utama di pulau ini adalah Masjid Raya Sultan Riau, yang unik karena dindingnya terbuat dari campuran pasir, putih telur, dan kapur.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kepulauan Riau pada Senin (30/12/2024), Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengapresiasi potensi wisata sejarah dan budaya Pulau Penyengat.

Wamenpar menyoroti pentingnya storytelling dalam memperkuat daya tarik wisata, serta mengapresiasi peningkatan infrastruktur yang telah dilakukan pemerintah daerah, mulai dari rehabilitasi dermaga hingga perbaikan jalan di dalam pulau.

Selain Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat juga memiliki Kompleks Makam Engku Puteri Raja Hamidah, permaisuri Sultan Mahmud Riayat Syah.

Pulau ini awalnya dijadikan mahar oleh Sultan Mahmud Riayat Syah saat menikahi Raja Hamidah, yang kemudian bergelar Engku Puteri.

Engku Puteri dikenal sebagai tokoh intelektual perempuan Melayu yang pemikirannya masih relevan hingga kini.

Kota Lama

Tanjungpinang memiliki Kota Lama, sebuah kawasan bersejarah yang dipenuhi bangunan berupa rumah dan toko dengan arsitektur khas Melayu dan Tionghoa.

Tak hanya menjadi saksi sejarah, kawasan ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan budaya dan ekonomi kreatif, menjadikannya destinasi menarik bagi wisatawan.

Vihara Patung Seribu

Terletak di Jalan Asia-Afrika Kilometer 14, Vihara Patung Seribu merupakan salah satu ikon wisata religi di Tanjungpinang.

Vihara ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menjadi tempat ibadah umat Buddha dari berbagai daerah, termasuk Batam dan Singapura.

Vihara ini buka setiap hari dari pukul 07:30 hingga 17:00 WIB, dengan tiket masuk Rp5.000 untuk pengunjung lokal dan Rp30.000 untuk wisatawan asing.

Saat tiba, pengunjung akan disambut oleh arsitektur megah dengan benteng menyerupai pagoda dan ukiran relief yang menggambarkan perjalanan hidup Buddha.

Salah satu daya tarik adalah lebih dari 500 patung Lohan, masing-masing dengan ekspresi wajah yang unik.

Perpaduan wisata sejarah, budaya, dan alam yang luar biasa, Tanjungpinang semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan di Kepulauan Riau.

Dukungan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur dan pengelolaan destinasi wisata semakin mempertegas daya saing kota ini di tingkat nasional maupun internasional.(*)

Editor: Brp

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *